Peringati Hari Pahlawan, Ini Daftar Pahlawan-Pahlawan Nasional Indonesia
Setiap tanggal 10 November, orang-orang di Indonesia merayakan hari pahlawan. Sebagai negara yang pernah berada dalam penjajahan bangsa asing, kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah. Atas berbagai jasa inilah, negara mengangkat para pejuang sebagai pahlawan nasional. Sebagai generasi bangsa, kita seharusnya memaknai sejarah sebagai pelajaran hidup untuk lebih baik lagi.
Dari berbagai peristiwa sejarah Indonesia, kita bisa mempelajari banyak hal dari pahlawan nasional atas keberanian dan perjuangannya untuk bangsa Indonesia. Orang-orang yang dinobatan sebagai pahlawan nasional tentu bukan orang-orang sembarangan. Mereka adalah orang hebat dan punya andil yang sangat besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Mengenal pahlawan nasional artinya belajar memaknai sejarah serta menghormati jasa dan perjuangan mereka di masa lalu.
Hal tersebut memang sudah seharusnya dilakukan oleh generasi bangsa sebagai warga negara yang baik karena masa depan bangsa ada di tangan para penerusnya. Bangsa yang luar biasa adalah mereka yang menghormati serta bisa belajar dari sejarah atau masa lalu untuk maju. Berikut ini beberapa daftar pahlawan nasional bangsa Indonesia yang harus diketahui agar bisa meneladani pengabdian terhadap bangsa.
Daftar Pahlawan Nasional Bangsa Indonesia
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno atau bisa disapa dengan Bung Karno merupakan presiden pertama Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya. Tokoh yang satu ini sangat dikenal oleh anak-anak sekalipun. Sang proklamator ini memiliki peran yang sangat penting untuk kemerdekaan Indonesia bahkan sebelum Indonesia merdeka. Bung Karno sudah mulai melakukan perjuangan sejak usianya baru 14 tahun. Dia bergabung dalam organisasi kepemudaan Jong Java ketika sekolah di Hogere Burger School (HBS) Surabaya.
Soekarno harus dipenjara beberapa kali dalam perjuangannya. Dia juga pernah dijebloskan ke penjara Banceuy pada tanggal 29 Desember 1929 karena aktif melakukan gerakan perlawanan dengan mendirikan kelompok studi intelektual dan mendirikan partai nasionak Indonesia (PNI). Bung Karno juga menjadi tokoh kunci yang mencetuskan dasar negara Indonesia saat ini yaitu Pancasila.
2. Mohammad Hatta
Mohammad Hatta atau Bung Hatta adalah wakil presiden Indonesia pertama kali yang berperan penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Laki-laki kelahiran Bukittinggi 12 Agustus 1902 ini adalah negarawan dan intelektual yang mendampingi Bung Karno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Dia dikenal sebagai aktivis serta organisatoris ketika bersekolah di Belanda.
Bung Hatta sering melakukan perlawaa terhadap Belanda lewat tulisan-tulisan dalam surat kabar atau majalah-majalah. Karena berbagai kritikan itulah, Mohammad Hatta sempat diasingkan oleh pemerintahan colonial ke Digul (Irian Jaya), sebuah wilayah untuk pembuangan. Gagasan dalam tulisannya tentang kemerdekaan Indonesia sangat tajam. Gagasan tersebut bahkan dapat membangkitkan semangat anak muda melawatan ketidakadilan Belanda.
3. Bung Tomo
Sutomo atau Bung Tomo merupakan pahlawan nasional yang lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya serta tumbuh dalam keluarga yang sangat menghargai pendidikan. Bung Tomo memiliki andil yang besar dalam pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945. Sekarang, hari itu kita peringati sebagai hari pahlawan. Semboyan Bung Tomo yang paling terkenal sampai sekarang adalah merdeka atau mati menjadi semangat bangsa sampai saat ini.
Pertempuran berdarah di Surabaya tersebut menjadi peristiwa penting dalam sejarah Bangsa Indonesia. Tidak hanya kritis pada pemerintahan Belanda, Bung Tomo juga mengkritik gaya kepemimpinan Soeharto dan Soekarno. Dia bahkan pernah ditahan selama satu tahun karena mengkritik Soeharto.
Bung Tomo tidak lain merupakan jurnalis asal Surabaya yang kritis dan berani. Dia sangat piawai dalam berbahasa dan gagasannya juga cemerlang. Bung Tomo sudah terlibat pada berbagai media mulai dari usia 18 sampai dengan 25 tahun yaitu Ekspress dan Berita Antara.
4. Tan Malaka
Tan Malaka memiliki nama lengkap Sutan Ibrahim adalah pahlawan nasional yang memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia tetapi banyak orang yang kurang mengenalnya. Padahal namanya sangatlah melegenda. Bahkan kisah hidupnya pernah diteliti oleh sejarawan elanda yang bernama Harry Albert Poeze puluhan tahun yang lalu.
Tan Malaka hidup nomaden atau berpindah negara selama hidupnya, termasuk Rusia. Di negara tersebut, Tan Malaka menjadi anggota komunis internasional. Banyak sekali pemikiran Tan Malaka yang mempelopori berdirinya bangsa Indonesia. Salah satunya adalah yang tertuang dalam karya besarnya berjudul Madilog. Tan Malaka merupakan otak peristiwa 3 Juli 1946 pada masa revolusi yang menentang hasil perundingan Indonesia dengan belanda.
Tan Malaka menuntut Republik Indonesia harus bisa merdeka 100%. Dia juga terlibat dalam persatuan perjuangan bersama dengan Jenderal Sudirman. Sepak terjangnya dalam dunia politik ditandai ketika dia mendirikan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) yang mengikuti pada tahun 1955. Tetapi partai ini dibekukan oleh pemerintah pada pemilu tahun 1965.
5. Marta Christina Tiahahu
Marta Christina Tiahahu merupakan pahlawan nasional wanita. Dia adalah anak dari Kapitan Paulus Tiahahu yang membantu Kapitan Pattimura bertempur melawan Belanda pada tahun 1917. Sejak berusia 17 tahun, Martha telah mengetahui rencana ayahnya untuk melawan Belanda. Dia sangat ingin ikut dengan sang ayah untuk bertempur melawan pemerintah colonial meskipun ayahnya melarangnya. Tetapi Martha akhirnya tetap ikut dalam perlawanan terbesar Maluku terhadap belanda. Selain itu, Martha juga terlibat dalam pertempuran daerah Ulat dan Ouw, Saparua yang memakan banyak korban baik sipil atau tentara Belanda.
Martha akhirnya selamat dalam pertempuran tersebut karena kelihaiannya memegang tombak ketika bertempur. Dia meninggal dunia setelah menolak makan dan sakit ketika kapal belanda ingin membawanya ke Jawa. Martha Christina Tiahahu adalah pahlawan nasional wanita yang paling muda.
6. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara tentu sosok yang tidak asing lagi bangsa Indonesia. Pria dengan nama lengkap Raden Soewardi Soerjaningrat ini merupakan pahlawan nasional dari keluarga bangsawan keraton dan menjadi aktivis pergerakan kemerdekaan. Dia adalah pahlawan yang punya peran penting dalam membangun bangsa sampai disebut sebagai bapak pendidikan Indonesia. Ki Hajar Dewantara merupakan menteri pendidikan dan kebudayaan pertama Indonesia yang mendirikan Taman Siswa.
Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Tanggal lahirnya ini kemudian diperingati sebagai Hari Pendidikan. Dia sebelumnya merupakan seorang penulis serta jurnalis yang kritis sehingga dia terjun sebagai aktivis kebangsaan. Itulah yang membuatnya sadar melawan kolonialisme dengan pemikirannya dalam dunia pendidikan.
Semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang paling populer sampai saat ini adalah Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Ini terus menjadi semangat bangsa agar menjadi lebih baik dalam bidang pendidikan.
Fakta-Fakta Hari Pahlawan
No | Fakta-Fakta Hari Pahlawan |
1 | Dipicu oleh tewasnya Jenderal Mallaby |
2 | Serangan dari darat, laut dan udara |
3 | Melibatkan banyak sipil dibandingkan militer |
4 | Modal dengkut melawan Inggris |
5 | Bung Tomo adalah pengobar semangat |
7. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro merupakan pahlawan nasional dari tanah Jawa yang lahir pada tanggal 11 November 1785 di Kesultanan Yogyakarta dan wafat di Makassar pada tanggal 8 Januari 1855. Dia adalah sosok penting pada Perang Diponegoro atau perang Jawa melawan penjajah Belanda mulai tahun 1825 sampai dengan tahun 1830. Perang ini merupakan perang yang paling banyak menelan korban dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Perang Jawa ini menjadi corak sejarah untuk bangsa Indonesia atas perjuangannya melawan penjajah. Ketika perang ini terjadi, Pangeran Diponegoro menyerukan perjuangan untuk melawan kaum kafir. Seruan Pangeran Diponegoro ini sangat berpengaruh bahkan sampai wilayah Pacitan dan Kedu. Dari sinilah, dia mulai mempengaruhi pejuang-pejuang bangsa dari berbagai daerah. Pangeran Diponegoro menjadi sosok yang tertarik dengan rakyat jelata dan keagamaan.
8. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan nasional wanita kelahiran 1848 asal Aceh yang paling ditakuti oleh Belanda. Dia pun mulai aktif melawan Belanda sejak kematian sang suami, Teuku Cek Ibrahim dan bersumpah akan menghancurkan Belanda. Setelah dia akhirnya menikah lagi dengan Teuku Umar dan bersama melawan Belanda dengan cara gerilya. Mereka berhasil menyerang dan mendesak Belanda di Banda Aceh serta Meulaboh.
Cut Nyak Dien adalah pahlawan perwakilan dari Kesultanan Aceh pada masa pemerintahan Iskandar Muda di Pariaman. Dia terkenal sebagai pahlawan wanita yang sangat tangguh dalam melawan penjajahan Belanda pada saat itu. Dia bahkan tetap tidak menyerah melawan Belanda meskipun Teuku Umar sudah tertangkap. Dia terus melanjutkan perlawanan bersama dengan pasukannya sampai tahun 1901.
Cut Nyak Dien akhirnya tertangkap oleh Belanda di Beutong Lhee Sagoe karena dia dan pasukannya sebelumnya sempat melakukan perlawanan pada Belanda secara gerilya. Tetapi markas mereka diketahui oleh Belanda karena ulah anak buah Cut Nyak Dien yang berkhianat memberitahukan markas pada Belanda.