Urutan dalam Serial Novel Sherlock Holmes
Novel Sherlock Holmes sepertinya sudah tidak asing lagi bagi penggemar dunia misteri. Karena karakter detektif yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle ini sangat terkenal dengan kehebatannya dalam memecahkan berbagai misteri yang ada. Karakter fiksi Sherlock Holmes terlahir karena Sir Arthur Conan Doyle terinspirasi oleh atasannya ketika dia bekerja di Royal Infirmary of Edinburgh. Dia terinspirasi oleh atasannya yang bernama Dr. Joseph Bell.
Nama Sherlock Holmes juga menginspirasi banyak orang. Kisah mengenai Sherlock Holmes ini terdiri dari 56 cerita pendek serta empat novel. Kisah petualangan Sherlock Holmes pertama kali diluncurkan pada tahun 1887 dengan judul A Study in Scarlet. Cerita ini juga diterbitkan dalam majalah tahunan Beeton’s Christmas Annual pada tahun yang sama. Sherlock Holmes tidak sendirian dalam menyelesaikan kasus-kasus yang ada dengan ditemani oleh sahabat karibnya yang bernama Dr. Watson. Latar cerita dalam novel-novel serta cerita pendek tersebut berada di antara tahun 1880-1914.
Urutan Seri Novel Sherlock Holmes
Berikut ini beberapa urutan dalam novel Sherlock Holmes:
1. A Study in Scarlet 1887
Ini merupakan novel pertama dalam rangkaian kisah Sherlock Holmes. Pada seri ini, diceritakan Sherlock bertemu dengan Dr. Warson. Awalnya, Watson tidak tahu Holmes bekerja sebagai apa. Menurut Watson, Sherlock Holmes adalah sosok yang unik dan eksentrik. Sherlock Holmes dapat menebak karakter seseorang hanya dengan satu kali melihat saja.
Pada tahun 1881, Dr. Watson baru saja kembali dari London setelah dirinya bertugas di Perang Anglo –Afghanistan. Saat itu, dia mencari tempat tinggal. Temannya kebetulan mengatakan bahwa Sherlock Holmes sedang mencari kawan untuk berbagi sewa di flat 221 Baker Street. Setelah mereka bertemu, ada telegram yang masuk. Isi dari telegram tersebut yaitu mengenai kasus pembunuhan. Dr. Watson ikut dengan Sherlock Holmes ke TKP, rumah kosong yang ada di Brixton Road.
Setelah sampai di rumah tersebut, ada tulisan di dinding ‘RACHE’. Di rumah itu ada korban yang bernama Enoch Drebber. Ketika ingin memindahkan tubuh Drebber, polisi menemukan cincin kawin emas milik sesosok perempuan. Sherlock menyebarkan berita mengenai cincin tersebut untuk menemukan siapa pembunuhnya. Kemudian, ada wanita tua yang mengatakan bahwa cincin kawin tersebut adalah milik putrinya.
Sherlock Holmes curiga apakah wanita tersebut adalah kaki tangan pembunuh atau mungkin dia adalah pembunuh sebenarnya yang tengah menyamar. Polisi memberitahu keduanya bahwaa dia sudah menangkan tersangkanya. Namun pada lain hari, Sherlock ingin naik taksi dan meminta bantuan si spor untuk membawa barangnya ke bagasi. Namun Sherlock Holmes justru memborgolnya dan mengatakan bahwa dia adalah pembunuh Drebber.
2. The Sign of the Four (1890)
Conan Doyle menceritakan plot yang lebih kompleks dibandingkan dengan sebelumnya. Novel ini juga menceritakan tentang kebiasaan Sherlock Holmes yang senang mengkonsumsi narkoba. Ketika itu, Watson memperkenalkan calon istrinya yang bernama Mary Morstan pada Holmes. Mary menceritakan tentang ayahnya pada Watson dan Holmes.
Ayahnya pernah mengirimkan telegram padanya setelah dia pulang dari India. Ayahnya meminta Mary untuk menemuinya di Hotel Langham, London. Tetapi sayangnya, saat sampai di hotel, Mary diberitahu bahwa ayahnya pergi dan belum kembali ke hotel sejak semalam. Mary akhirnya kebingungan dan menghubungi salah satu teman ayahnya yang bernama Mayor John Sholto.
Holmes menemukan fakta bahwa Mayor Sholto sudah meninggal kurang lebih enam tahun yang lalu. Maru juga menerima beberapa butir mutiara dari pengirim yang tak dikenal. Mary menemukan peta di meja sang ayah dan bertuliskan nama asing seperti Jonathan Small, Mahomet Singh, Dost Akbar dan Abdullah Khan.
Ketiganya pun akhirnya menemui Thaddeus Sholto, anak Mayor Sholto. Thaddeus ternyata yang mengirimkan mutiara pada Mary. Thaddeus mengaku bahwa ayahnya melihat ayah Mary pada malam dimana ayahnya meninggal dunia. Mayor Sholto pun mengakui bahwa dia telah membunuh Morstan dan memberitahu dimana letak harta karun yang disembunyikan.
Bartholomew Sholto (saudara Thaddeus) telah menemukan harta karun tersebut. Mary dan Thaddeus akhirnya menemuinya. Bartholomew akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernawa dan harta karun tersebut hilang. Sherlock akhirnya menyimpulkan bahwa ada dua orang yang terlibat yaitu Jonathan Small dan anak buahnya. Dalam misi penangkapan tersebut, harta karun tersebut kosong. Dia mengaku bahwa dia sudah membuang harta tersebut. Jonathan Small mengakui bahwa dia benar-benar mencuri harta karun tersebut dari Bartholomew.
Mayor Sholto memang menjanjikan harta karun tersebut padanya namun dia dibohongi. Dia pun membalas dendam dan merebut harta karun itu. Sebelumnya, dia tidak mau membunuh Bartholomew, dia hanya ingin merebut harta karun yang seharusnya menjadi miliknya.
Fakta tentang Sherlock Holmes
No |
Fakta tentang Sherlock Holmes |
1 | Sherlock Holmes sebenarnya akan diberi nama Sherrinford |
2 | Sir Arthur Conan Doyle terinspirasi oleh dosennya |
3 | Buku kedua Sherlock Holmes adalah hasil dari makan malam dengan Oscar Wilde |
4 | Sherlock Holmes tidak sering menggunakan topi deerstalker |
5 | Museum Sherlock Holmes sebenarnya tidak bernomor 221B Baker Street namun seharusnya bernomor 239 |
6 | Ketika sedang melakukan pendakian, Sir Arthur Conan Doyle memutuskan bagaimana Sherlock meninggal dunia |
7 | Detektif Sherlock ternyata belum selesai |
8 | Pada tahun 1969 dalam pertandingan catur, pemain catur bernama Holmes dan Watson memenangkan pertandingan itu |
9 | Sherlock Holmes menjadi karakter fiksi yang paling banyak difilmkan |
3. The Hound of The Baskervilles (1901-1902)
Ini adalah seri ketiga dari keempat novel Sir Arthur Conan Doyle. Novel ini mengisahkan tentang percobaan pembunuhan. Kisah ini terinspirasi dari legenda anjing buas yang kejam dan menakutkan. Sherlock Holmes serta Dr. Watson menyelidiki kasus ini secara bersamaan. Buku ketiga ini menjadikan cerita Sherlock Holmes yang paling terkenal yang pernah ditulis oleh Conan Doyle. Novel ini bahkan mendapatkan penghargaan sebagai novel yang paling disukai di Inggris.
Novel ini bercerita tentang Dr. James Mortimer yang meminta Sherlock Holmes untuk menyelidiki kasus temannya yang meninggal di gang. Kematian temannya yang bernama Sir Charles Baskersville ini dihubungkan dengan serangan jantung. Tetapi menurut Dr. James, temannya meninggal dengan ekspresi wajah yang tampak ketakutan. Ada juga jejak anjing raksasa di dekat mayat teman tersebut.
Di daerah tersebut, dikenal ada kutukan pada keluarga Baskerville di Inggris. Anjing setan tersebut menjadi legenda dan diduga menjadi penyebab kematian Charles. Dr. James khawatir jika keturunan Baskerville yaitu Sir Henry Baskerville menjadi sasaran selanjutnya. Sherlock Holmes tak percaya dengan kutukan tersebut. Dia pun menemui Sir Henry Baskerville.
Sir Henry pergi dengan Watson ke Baskerville Hall, rumah tua yang besar dan dikelilingi taman yang luas. Ada berita bahwa ada seorang napi yang kabur dan bersembunyi pada area tersebut. Watson dan Holmes berusaha mencaritahu siapa orang yang sudah mengancam Sir Henry Baskerville. Tanpa diketahui oleh orang, Sherlock Holmes ternyata bersembunyi pada rawa di sekitar rumah tersebut. Ya, dia berhasil menyelesaikan misteri ini.
Dia memberitahu bahwa anjing itu memang ada. Anjing tersebut ternyata adalah milik keluarga Stapleton. Stapleton melakukan hal itu karena mereka sebenarnya juga merupakan keturunan Baskerville. Mereka ingin mengklaim warisan dan hak mereka.
4. The Valley of Fear (1914-1915)
The Valley of Fear merupakan novel terakhir yang ditulis oleh Sir Arthur Conan Doyle. Cerita yang ada dalam novel ini pertama kali diterbitkan di majalah bernama Strand Magazine mulai dari September 1914 sampai dengan Mei 1915. Conan Doyle pada novel keempatnya menuliskan dua bagian dengan hati-hati yang dipenuhi dengan terror dan ketakutan. Novel ini juga mengangkat tema utama yiatu masalah etika dan aktivitas teroris oleh serikat pekerja Amerika.
Novel yang diadaptasi ke film dan serial TV ini mengisahkan tentang kisah Sherlock Holmes yang menerima pesan berisi sandi Fred Porlock, agen dari Professor Moriarty. Porlock pun berkhianat pada Profesor Moriarty. Dia takut kalau pengkhianatan tersebut diketahui oleh Moriarty. Dia menceritakan hal ini pada Holmes.
Holmes menyimpulkan bahwa sandi buku yang digunakan untuk enkripsi adalah buku biasa yang berisi 534 halaman. Dengan memecahkan sandi ini, Holmes berhasil menguraikan pesan yang berisikan peringatan rencana jahat pada seorang pria bernama Douglas. Douglas tinggal di Birlstone. Setelah Holmes berhasil memecahkan sandi itu, Inspektur MacDonald tidak percaya bahwa orang yang terhormat dan berpendidikan seperti Moriarty melakukan hal yang keji semacam itu.
Akhirnya, Insperktur nersama dengan Watson dan Holmes pergi ke Birlstone House untuk menyelidiki kejahatan ini. Douglas ditemukan sudah terbaring di ruang tengah dengan senapan gergaji yang ada di atas dadanya. Dia sudah ditembak oleh seseorang dari jarak dekat. Kepalanya hancur.
Holmes dan Watson sampai di lokasi pembunuhan serta mendiskusikan kasus ini. Mereka setuju bahwa ini bukanlah kasus bunuh diri. Douglas merupakan buron dan pindah ke pedesaanan yang ada di Inggris. Dia menikah di Inggris tetapi istri pertamanya meninggal dunia karena tipes. Barker, teman Douglas, mengatakan bahwa Douglas pernah menyebutkan sesuatu tentang ‘The Valley of Fear.
Holmeas dan Watson pun mencari penginapan untuk melanjutkan penyelidikan. Sampai di penginapan, Holmes memberitahu Watson bahwa Barker dan istri Douglas sudah berbohong. Holmes juga mengetahui bahwa pengurus rumah mendengar suara seperti pintu dibanting. Holmes berasumsi bahwa itu merupakan suara tembakan dari senapan.
Tanpa diduga, Holmes menulis surat pada Barker untuk mencari sesuatu di sekitar parit. Barker pun akhirnya disergap mereka. Douglas yang dikiranya terbunuh pun muncul dalam keadaan baik-baik saja. Akhirnya, dia menjelaskan tentang ‘The Valley of Fear’ yang menjelaskan tentang alasan mengapa dia takut dengan kehidupannya.