Teori Konspirasi Seputar Virus Corona
Covid-19 telah menjadi wabah yang mengerikan pada akhir tahun 2019. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China lalu menyebar ke seluruh dunia hingga sekarang. Di tengah pandemi global ini, bermunculan banyak sekali teori konspirasi yang seakan-akan membuat suasana menjadi lebih keruh.
Teori konspirasi ini merujuk pada asal usul virus corona baru (SARS-CoV-2) yang kemudian diberikan label dengan nama SARS-CoV-2. Virus ini telah menjangkiti 4,17 juta orang di seluruh dunia. Virus ini pun melahirkan berbagai teori konspirasi.
Teori Konspirasi Seputar Virus Corona
1. Senjata biologis asing
Meluasnya wabah corona dari kota Wuhan, China membuat banyak orang berspekulasi bahwa virus corona berasal dari sebuah laboratorium biologis. Virus corona dibuat sebagai senjata biologis atau bioweapon.
Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti dan ilmuwan namun mereka tidak menemukan satu pasien corona yang bisa menunjukkan asal usul virus ini.
Para peneliti pun akhirnya menunjukkan bukti bahwa virus corona berasal dari inang hewan, kalelawar. Virus ini bukanlah hasil rekayasa manusia.
Jurnal yang berjudul Nature Medicine yang terbit pada tanggal 17 Maret lalu bisa menunjukkan bukti spesifik jika virus corona, SARS-CoV-2, tidak direkayasa di laboratorium yang ada di China. Science Daily juga menyatakan bahwa hasil analisis data sekuens genom dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menunjukkan bahwa virus tersebut merupakan hasil evolusi alami dan bukan rekayasa genetika yang ada di laboratorium.
2. Teknologi 5G Transmisikan Covid-19
Masih seputar teori konspirasi virus corona, ada juga rumor yang beredar tentang senjata biologis. Teknologi 5G yang belum lama dirilis diklaim sebagai biang kerok penyebaran virus SARS-CoV-2.
Banyak ilmuwan dari berbagai belahan dunia yang mengutuk keras penyebaran teori konspirasi ini. Teori ini bermula dari video viral yang menunjukkan menara ponsel yang terbakar. Menara tersebut diketahui terletak di Birmingham dan Merseyside.
Akibat teori ini, 20 tiang diduga menjadi sasaran serangan pembakaran ketika paskah. Termasuk kerusakan tiang yang menyediakan konektivitas seluler ke Rumah Sakit Nightingale Birmingham.
Video menara yang terbakar telah muncul pada berbagai media sosial seperti Instagram, Facebook hingga ke YouTube.
Para ilmuwan mengatakan bahwa teori yang menghubungkan Covid-19 dengan jaringan 5G adalah sampah. Secara biologis, hal tersebut tidak mungkin. Teori konspirasi ini dianggap sebagai hoax terburuk.
Bahaya Teori Konspirasi di Masa Pandemi
No | Bahaya Teori Konspirasi di Masa Pandemi |
1 | Mempercepat penularan |
2 | Membahayakan kesehatan orang lain |
3 | Memunculkan kebingungan |
4 | Kepercayaan terhadap pemerintah turun |
3. Teori Konspirasi dari Pemerintah
Meskipun demikian, teori konspirasi yang muncul juga memberikan banyak peluang bagi pemerintah yang ada di berbagai negara.
Untuk mengantisipasi serangan politik, banyak pemerintah yang justru mengembangkan klaim palsu. Salah seorang pejabat China mengklaim bahwa virus corona dibawa oleh anggota Angkatan Darat Amerika Serikat. Yang lebih parah lagi adalah tuduhan tersebut mendapatkan celah untuk disebarluaskan di media sosial China yang dikontrol dengan ketat.
Presiden Nicolas Maduro dari Venezuela menuduh bahwa virus tersebut merupakan senjata biologis Amerika untuk China. Sedangkan para pejabat di Iran menyebutkan bahwa wabah virus corona merupakan rencana untuk menekan pemungutan suara.
Gerai-gerai yang mendukung pemerintah Rusia bahkan ikut menyebarkan klaim bahwa Amerika Serikat telah merekayasa virus corona untuk merusak perekonomian China.
Klaim ini juga telah menyebar di Italia. Pemimpin Partai Liga anti-migran Italia menuliskan di akun Twitternya bahwa China telah merancang “supervirus paru-paru” dari hewan seperti “tikus dan kalelawar”.
Presiden Jair Bolsonaro dari Brasil telah mempromosikan pengobatan virus corona yang tidak ampuh dan menduga bahwa virus tersebut tidak terlalu berbahaya seperti yang diungkap para ahli. Media sosial seperti YouTube, Twitter dan Facebook telah melakukan langkah besar untuk menghapus unggahan klaim sesat tentang virus corona.
Mengapa Banyak Orang Percaya dengan Teori Konspirasi?
Ada banyak alasan mengapa orang mempercayai teori konspirasi, antara lain:
1. Mencari kepastian
Insting manusia adalah mencari penjelasan dan kepastian. Manusia selalu ingin mencari jawaban untuk setiap pertanyaan dalam dirinya.
Jawaban tersebut kadang tidak selalu benar namun menghibur dan sesuai dengan prinsip hidup masing-masing. Orang-orang yang mempercayainya biasanya memiliki kepentingan.
Ketidakpastian menimbulkan rasa tidak nyaman sedangkan teori konspirasi memberikan kepastian yang bersifat menghibur meskipun hanya sebatas spekulasi.
2. Membuat seseorang merasa istimewa
Sebuah penelitian membuktikan bahwa peran ‘keunikan dan kebutuhan’ seseorang berhubungan dengan keyakinan teori konspirasi. Dengan kata lain, orang yang ingin tampil ‘lebih unik’ cenderung mendukung teori konspirasi.
Ini karena teori konspirasi merupakan jenis teori yang langka dan jarang ditemukan di media-meia mainstream. Teori ini menjadi semacam rahasia yang tidak bisa diakses oleh semua orang.
3. Keinginan untuk tetap merasa aman dan mengontrol
Orang-orang merasa perlu mengendalikan hidup mereka demi bisa melakukan kontrol dan mendapatkan rasa aman. Teori konspirasi juga bisa memberikan kepercayaan diri dan kontrol pada orang-orang yang telah mempercayainya.
Apalagi ketika suatu gagasan mengancam diri mereka. Misalnya adanya pemanasan global yang bisa mengubah kehidupan. Orang-orang cenderung akan merasa senang jika ada yang mengatakan bahwa pemanasan global merupakan tipuan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang cenderung beralih ke teori konspirasi ketika mereka sedang merasa cemas dan tidak berdaya.
Kesimpulan
Teori konspirasi telah memunculkan banyak spekulasi yang kebenarannya belum tentu terbukti. Masyarakat sebaiknya mempercayai temuan para ilmuwan dan peneliti dibandingkan dengan teori konspirasi yang tidak jelas.