Mengenal Apa itu Tinder Swindler dan Ketahui Cara Menghindarinya
Belakangan ini, istilah “Tinder Swindler” menjadi perbincangan netizen Indonesia khususnya pada platform Twitter. Beberapa d antaranya bahkan menuliskan Tinder Swindler versi Indonesia. Istilah Tinder Swindler ini bermula dari sebuah thread yang diunggah oleh sebuah akun. Pada thread tersebut, ada penyematan label “Tinder Swindler versi Indonesia” untuk pria penipu yang dikenal lewat aplikasi kencan online.
Pria tersebut menipu dan meminjam uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Lalu, mengapa pelaku dilabeli dengan “Tinder Swindler versi Indonesia?” Apa sebenarnya arti dari “Tinder Swindler”?
Istilah Film Dokumenter Netflix
Istilah “Tinder Swindler” sebenarnya merupakan judul film documenter orisinil yang tayang pada platform video on demand, Netflix dengan judul “The Tinder Swindler”. Film The Tinder Swindler mulai tayang pada bulan Februari lalu dan sukses menyita perhatian banyak penonton di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Serial ini bahkan sempat menduduki jajaran trending serial Netflix. Hampir sama seperti yang diceritakan dalam beberapa thread Twitter di atas, The Tinder Swindler sendiri menghisahkan tentang kasus penipuan yang dilakukan oleh pria asal Israel yang bernama Simon Leviev.
Leviev menipu beberapa wanita yang ditemuinya lewat aplikasi kencan Tinder. Dalam aksinya, Simon memamerkan berbagai kekayaan pada sang wanita yang dikencani baik di Tinder ataupun bertemu secara langsung. Setelah para wanita luluh, dia mulai membujuk wanita tersebut untuk mengirimkan uang dalam jumlah banyak dengan alasan yang bisa membuat korban mempercayainya.
Karena kisah yang hampir mirip dengan film itulah, para korban yang menceritakan kisahnya di Twitter, menjuluki pelaku penipuan sebagai “Tinder Swindler” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Penipu di Tinder”. Tidak menutup kemungkinan istilah tersebut masih akan muncul di media sosial seperti Twitter sejauh kisah serupa diungkapkan oleh korban di dunia maya.
Dengan berkaca dari beberapa kasus, sebaiknya anda mulai waspada jika ingin mengenal orang baru di media sosial khususnya jika ingin mencari pasangan.
Cara Aman Menjalani Kencan Online
Sehubungan dengan mengenal orang baru di dunia maya, khususnya aplikasi kencan online, penuh dengan teka-teki. Bukannya mendapatkan cinta sejati, mereka justru bisa membuat anda sakit hati. Tidak hanya sakit hati, kencan online juga bisa menjadi modus kejahatan seperti penipuan, pemerkosaan dan tindakan criminal lainnya. Tetapi rasa sakit hati dan modus kejahatan ini bisa dihindari dengan selalu waspada.
Berikut ini beberapa cara agar aman dan terhindar dari penipuan kencan online:
1. Jangan Mudah untuk Percaya
Perkenalan merupakan sebuah proses. Mempercayai orang yang baru dikenal lewat aplikasi kencan online sangat tidak disarankan. Tetaplah untuk menjaga batas-batas berhubungan di dunia maya. Jangan sampai lepas kendali. Jangan mudah percaya dan jangan terkena bujuk rayu seperti menampilkan aksi pornografi.
Semakin sedikit informasi tentang seseorang maka semakin seseorang itu tidak bisa dipercaya. Mengetahui banyak informasi juga tidak menjamin segala sesuatu aman. Untuk itu, disarankan check dan cross check dengan tidak berpaku pada satu sumber.
Kelebihan dan Kekurangan Kencan Online
No | Kelebihan dan Kekurangan Kencan Online |
1 | Ada tindakan criminal |
2 | Pemalsuan identitas |
3 | Sering dijadikan sebagai tempat pemuas nafsu |
4 | Memiliki banyak pilihan |
5 | Mempunya tujuan sama |
6 | Fleksibel |
2. Menjaga Hati dan Perasaan
Selalu menjaga hati dan perasaan selama berhubungan lewat kencan online. Pastikan anda benar-benar mengenal calon pasangan sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan serius. Tetaplah ingat bahwa hubungan di dunia maya belum 100% menjadi real.
Jika ingin menjadikannya sebagai pasangan hidup, sangat disarankan untuk lebih dulu bertemu secara tatap muka dan mengenal satu sama lain secara nyata. Termasuk juga saling mengenal keluarga serta membahas hubungan dengan lebih serius. Waspadai orang yang tidak mau bertemu secara langsung atau hanya bicara lewat telepon/video call. Curigai juga orang yang mendesak untuk memiliki hubungan yang serius tanpa saling mengenal lebih dalam.
3. Menjaga Informasi Pribadi
Dalam profil yang ada di aplikasi kencan online, anda sebaiknya jangan memberikan informasi detail. Demikian juga saat baru mulai berbicara dengan calon pasangan. Informasi tersebut meliputi beberapa hal penting yang bisa disalahgunakan seperti alamat rumah, alamat kantor, rutinitas harian dan nomor KTP atau rekening.
Informasi tentang anggota keluarga seperti orang tua dan anak juga harus mendapatkan Batasan. Informasi semacam ini memudahkan orang-orang yang ingin melakukan tindakan kejahatan seperti menculik atau menguntit.
4. Jangan Mengirimkan Uang
Jangan mengirimkan uang pada orang yang baru dikenal. Biasanya penipuan sering berkedok berada dalam keadaan darurat. Uang yang sudah dikirimkan akan sulit dilacak. Jangan pula membagikan informasi yang bisa digunakan untuk mengakses keuangan anda seperti nomor rekening atau PIN.
Aplikasi kencan online global seperti Tinder dan OkCupid melarang penggunanya untuk meminta serta mengirimkan uang pada pengguna lainnya. Segera laporkan pengguna yang meminta untuk mengirimkan uang karena ini sudah menyalahi aturan platform.
5. Tetap Lakukan Aktivitas di Platform
Tetaplah berbicara dengan orang yang baru dikenal di situs atau aplikasi kencan online. Percakapan di platform tentu akan lebih aman dan lebih mudah dipantau. Pengguna yang memiliki niat buruk seringkali mencoba untuk mengganti media percakapan seperti telepon, email, WhatsApp dan aplikasi pesan instan yang lainnya.
6. Menjaga Akun
Pastikan untuk logout dan menghapus informasi tentang password khususnya setelah membuka situs kencan online di computer umum. Pilihlah password yang kuat agar tidak mudah disalahgunakan. Dengan rutin mengganti password juga menjadi salah satu metode untuk menjaga akun supaya tetap aman.
7. Laporkan Pengguna yang Mencurigakan
Jika pengguna lainnya menyalahi aturan atau melewati batas, maka segera blokir dan laporkan pengguna ke situs atau aplikasi kencan online. Kegiatan yang menyalahi peraturan aplikasi kencan online seperti Tinder dan OkCupid antara lain meminta uang atau donasi, pengguna di bawah umur, pelecehan, mengancam, pesan yang tidak sopan, perilaku yang tidak pantas atau berbahaya ketika bertemu langsung, profil yang menipu, spam dan berjalan.