Makanan Khas Indonesia Ini Ternyata Peninggalan Kuliner Belanda
Indonesia merupakan bekas negara jajahan Belanda sehingga banyak warisan kuliner dari negeri kincir angina tersebut yang ikut terserap ke dalam khazanah kuliner local. Menengok dari buku Rijsttafel: Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942, makanan semacam semur dan kroket merupakan hasil dari akulturasi budaya Indonesia – Belanda yang kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Indis.
Selain semur dan kroket, ternyata masih banyak sekali makanan Indonesia yang mendapatkan pengaruh dari kuliner Belanda seperti kue cubit, selat Solo dan sup merah.
Makanan Khas Indonesia yang Merupakan Peninggalan Belanda
Berikut ini beberapa makanan khas Indonesia yang merupakan peninggalan dari Belanda:
1. Semur
Sekalipun memiliki citarasa local, sejarah semur ternyata dapat ditelusuri sampai Belanda. Istilah semur berasal dari Bahasa Belanda smoor (rebusan) atau smoren (merebus). Di Belanda sendiri, smoor adalah daging yang direbus bersama dengan tomat dan bawang dalam waktu yang lama. Di Indonesia, smoor berkembang dari sekadar rebusan daging sapi dengan tomat serta bawang menjadi masakan kaya bumbu dengan berbagai bahan dasar alternative.
Pada buku resep tertua yang diterbitkan pada masa Hindia Belanda, setidaknya ada 6 variasi resep semur yaitu Smoor Ajam I, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, dan Solosche Smoor van Kip. Lama-kelamaan, semur dengan citarasa local mulai bermunculan dan menjadi kuliner khas beberapa daerah antara lain semur jengkol yang sangat populer di kalangan warga Betawi.
2. Perkedel
Perkedel adalah makanan gorengan khas Indonesia yang terbuat dari berbagai jenis bahan. Bahan utama yang paling umum adalah kentang tumbuk. Tetapi saat ini, perkedel juga dapat dibuat dari jagung, ikan, tahu dan bahan-bahan lainnya. Perkedel adalah versi local dari frikadeller, gorengan berbahan kentang dan daging dari Belanda. Makanan ini sendiri sebenarnya diadaptasi Belanda dari gorengan daging cincang asal Denmark.
3. Lapis Legit
Lapis legit adalah salah satu makanan manis yang biasa tampil dalam jamuan gaya colonial, rijsttafel. Pada masa itu, kue ini lebih sering dinamakan dengan spekkoek. Mirip seperti kue lapis Eropa, tetapi dengan tambahan rempah-rempah khas dari Asia Tenggara. Sedangkan kue spekkoek sendiri masih berkembang menjadi jenis kue yang lain yaitu spiku.
4. Selat Solo
Selat Solo juga dikenal dengan nama bistik Jawa semula adalah makanan kaum ningrat keraton Solo. Dilihat dari penampilannya, kuliner khas Solo ini jelas merupakan versi local dari biefstuk. Penambahan sayuran rebus sebagai pengganti kentang tumbuk adalah alasan hidangan ini diberikan nama selat (salada). Selain itu, lidah sapi atau bistik daging dalam selat Solo dimodifikasi dengan topping kentang dan saus yang lebih manis, encer dan kaya dengan rempah-rempah local. Ini tentu berbeda dengan saus bistik Belanda yang berbasis kaldu dan lebih kental.
5. Kroket
Kroket adalah olehan daging berbalut tepung panir yang dapat ditemui pada hamper di semua negara. Di Belanda sendiri, kroket atau kroketten merupakan sejenis gorengan berbentuk lonjong yang terbuat dari daging cincang dan dilapisi dengan tepung panir. Kroket seperti ini yang diadaptasi oleh kuliner Indonesia. Kentang tumbuk yang diisi dengan ragout dan dilapisi tepung panir digoreng sampai dengan kecoklatan.
Citarasa Indonesia juga mempengaruhi kroket Belanda. Ini dapat dilihat dari satekroket, kroket isi ragout bumbu sate yang populer sebagai makanan pinggir jalan di Belanda sampai saat ini.
6. Kue Cubit
Siapa sangka bahwa kue cubit yang masih bersaudara dengan pukis ini juga berakar dari kuliner Belanda. Kue cubit kemungkinan besar merupakan adaptasi local dari poffertjes, panekuk mini yang diperkenalkan oleh Belanda ketika menjajah bumi nusantara. Sama seperti di Indonesia, poffertjes di Belanda juga populer sebagai jajanan pinggir khususnya ketika musim panas. Bahan-bahan dan cara pembuatannya bahkan relative sama.
7. Kasstengels
Kue keju ini mungkin paling sering muncul ketika sedang lebaran. Bisa ditebak dari namanya bahwa kasstengels merupakan kue kering yang dibawa oleh penjajah Belanda pada masa colonial. Kaastengels sendiri memiliki arti ‘stik keju’. Makanan ini adalah salah satu snack yang cukup populer di Belanda dan dapat ditemukan pada toko-toko kue lawas yang menyediakan roti serta makanan ringan yang bergaya tempo dulu.
8. Nastar
Satu lagi kue kering khas Lebaran yang diwariskan oleh Belanda yaitu nastar, nastar berasal dari kata annanas taart yang artinya tart nanas. Kue ini aslinya menggunakan selai strawberry, persik atau buah-buahan lainnya yang terkenal di Eropa. Karena sulit ditemukan di Indonesia, maka slainya diganti dengan nanas yang jauh lebih mudah untuk ditemukan.
9. Sop Senerek
Sop senerek atau sup kacang merah berasal dari Belanda. Sup senerek banyak dijumpai pada warung-warung yang ada di Magelang. Satu porsi nasi sop senerek berisi nasi serta sup kacang merah lengkap dengan daging sapi atau kentang, ayam, wortel, bayam rebus dan taburan bawang goreng. Di negara asalnya, sup senerek disebut dengan ertwensoep atau snert yang memiliki arti kacang polong. Sop ini biasanya berisi kacang polong, kuah kaldu, daging asap serta sayuran seperti bawang Bombay, wortel, seledri dan kentang. Sop snert ini biasanya memiliki kuah yang kental.
10. Ayam Kodok
Ayam kodok merupakan hidangan yang sering muncul ketika perayaan Natal. Masakan ini biasanya dikenal di keluarga keturunan Tionghoa atau Belanda.
Ayam kodok merupakan versi local dari chicken ballotine. Dengan terbuat dari ayam tua, itik atau kalkun utuh dimana semua daging dan tulangnya dikeluarkan, digiling bersama dengan bumbu lalu dimasukkan kembali ke kulit ayam dan dikukus. Makanan ini biasanya masih dipanggang lagi sebelum akhirnya disajikan.
Indonesia mengenal chicken ballotine ini dari Belanda. Kemudian, masakan tersebut dimodifikasi dengan rempah-rempah nusantara sampai menjadi ayam kodok yang dikenal sekarang.
11. Roti Gambang
Roti gambang adalah warisan dari zaman Belanda yang memiliki cita rasa yang khas dan unik. Roti gambang memiliki ciri khas berbentuk balok dengan warna kecoklatan dari gula merah serta taburan wijen yang ada di atasnya. Cara memakannya juga agak berbeda dengan roti pada umumnya. Sobek dulu sedikit roti gambang lalu dicelupkan di kopi pahit atau teh tawar. Harus menggunakan wedang tawar karena rasa manisnya berasal dari roti.
Read more: contoh bagan struktur organisasi & flat white vs latte