Jenis-Jenis Keju Lezat untuk Bahan Masakan
Keju menjadi bahan makanan yang lezat dan disukai oleh banyak orang. Produk hasil olahan susu ini memiliki rasa khas dan bisa menggugah selera makan. Cara pembuatan keju sangat mudah karena yang perlu dilakukan hanya memisahkan zat padat susu melalui proses pengentalan.
Keju ini tentu memiliki banyak jenis yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini ada penjelasan tentang berbagai jenis keju yang paling enak dan paling populer yang banyak digunakan untuk membuat makanan yang lezat.
Jenis Keju yang Paling Lezat dan Paling Populer
1.Keju Parmesan
Keju Parmesan terbilang cukup terkenal. Keju ini berasal dari Parma, Italia serta terbuat dari susu sapi. Proses pembuatan keju ini sangat bervariasi mulai dari 3 bulan hingga 12 bulan. Tekstur dari keju Parmesan terbilang padat namun keju ini lebih sering dijual dalam versi bubuk dan menjadi taburan untuk berbagai jenis makanan.
Bentuk dari keju parmesan adalah bulat seperti drum dengan kulit luar yang berwarna kuning pucat. Aroma keju ini sangat manis seperti buah. Rasanya juga tidak terlalu tajam.
2.Keju Cheddar
Nama keju ini diambil dari tempat asalnya yang ada di Inggris yaitu Desa Cheddar. Keju Cheddar cukup terkenal di Indonesia. Keju Cheddar tergolong sebagai keju yang keras. Keju ini biasanya menjadi bahan dasar utama dalam pembuatan makanan atau kue.
Usia dari keju Cheddar bisa ditunjukkan berdasarkan warnanya. Keju Cheddar yang masih muda berwarna putih gading dengan tektur yang agak lunak sedangkan keju Cheddar yang sudah agak lama memiliki warna kuning dan tekstur yang agak lebih keras.
3.Keju Mozzarella
Siapa yang tidak kenal dengan keju mozarella? Keju jenis ini tentu sudah sangat dikenal karena banyak dijumpai di berbagai gerai makanan yang ada di seluruh Indonesia. Keju yang berasal dari Italia ini terbuat dari campuran susu sapi atau kerbau serta diproses dengan baik hingga tekstur yang dihasilkan luna dan lembut.
Oleh karena itu, waktu terbaik menyajikan keju Mozarella adalah ketika hidangan masih dalam keadaan yang hangat. Keju Mozarella biasanya menjadi topping dalam menu utama seperti lasagna, pizza, atau dimakan bersamaan dengan irisan tomat dan basil.
4. Keju Edam
Sesuai dengan namanya, keju ini juga diambil dari daerah asalnya yaitu Edam, Belanda. Penampilan keju ini bisa dibilang sangat khas karena memiliki bentuk yang bulat seperti buah apel. Kulit luarnya juga berwarna merah terang karena terbuat dari malam atau parafin. Jika anda sedang menajalni diet, maka keju Edam bisa menjadi pilihan yang paling tepat karena lemak dalam keju ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan keju jenis yang lainnya.
Keju Edam cenderung tidak berbau dan rasanya juga sangat lembut sehingga rasanya tidak terlalu sengit di lidah. Keju Edam sering ditemukan pada campuran buah atau pada taburan kue kering.
Kandungan Gizi pada Keju
No |
Kandungan Gizi pada Keju |
Penjelasan |
1 | Lemak | Keju segar mengandung lemak 12%. Sedangkan lemak pada keju yang sudah matang berkisar antara 40-50%. |
2 | Protein | Keju memiliki kandungan protein sebesar 10-30%. Protein ini didapatkan dari kasein yang telah dimodifikasi. |
3 | Mineral | Keju mengandung banyak sekali zinc, fosfor dan kalsium. Satu ons keju mengandung kalsium sebesar kurang lebih 200 ml. |
4 | Vitamin | Keju mengandung vitamin B2, vitamin B1. |
5 | Laktosa | Kandungan laktosa pada keju sangat kecil yaitu hanya 4.5 hingga 4.7% |
5. Keju Gouda
Keju Gouda juga merupakan jenis keju yang diproduksi di Belanda. Keju Gouda diawali dengan susu sapi yang dipanaskan hingga menghasilkan dadih yang terpisah. Rasa dari keju ini manis karena sudah tidak mengandung asam laktat lagi. Proses penyimpanan keju dilakukan dengan air garam sehingga bisa menghasilkan rasa tertentu.
Lama penyimpanan akan sangat mepengaruhi tingkat kemanisan dari keju Gouda. Proses fermentasi keju Gouda berlangsung selama 4 minggu sampai dengan satu tahun. Keju ini punya tekstur yang agak keras namun renyah apalagi jika dimakan ketika masih panas. Rasanya sangat gurih dan creamy. Penyajiannya juga bisa dilelehkan seperti keju mozarella. Keju Gouda sering menjadi topping untuk salad atau kaserol.
6. Keju Emmental
Jika anda pertama kali melihat keju ini, anda pasti akan langsung setuju bahwa keju Emmental yang berlubang menjadi icon dari bentuk keju pada umumnya. Keju ini diproduksi di Swiss sehingga memiliki rasa yang gurih dan proporsional karena tidak terlalu asin. Proses pembuatan keju ini menggunakan tambahan bakteri. Tujuannya adalah membantu proses fermentasi. Lubang-lubang pada bagian tubuh keju ternyata akibat gas karbondioksida dari campuran bakteri tersebut.
Lubang-lubang ini juga bisa menunjukkan tingkat kematangan keju Emmental. Jika lubang yang terbentuk semakin besar maka keju semakin matang. Keju ini biasanya dijadikan sebagai pelengkap dari lapisan sandwich, kaserol, fondue, dan cheese burger.
7. Cream Cheese
Cream cheese, sesuai dengan namanya, merupakan jenis keju yang memiliki tekstur lunak serta sangat mirip dengan mentega. Namun agak berbeda dengan keju umumnya, cream cheese tidak mengalami fermentasi atau pematangan lebih dulu. Cream cheese sangat mudah lumer. Rasanya juga agak asam manis.
Cream cheese sering ditemukan pada wadah yang berbentuk tube atau up serta siap digunakan. Tetapi anda juga bisa menemukan keju olahan jenis ini dalam bentuk potongan segi empat seperti keju Cheddar yang ada di pasaran.
8. Cheese Spread
Jenis keju yang lainnya adalah cheese spread. Sama seperti namanya, keju ini dihidangkan sebagai bahan untuk olesan makanan. Anda bisa menemukan cheese spread dalam bentuk jar atau dalam bentuk kotak aluminium. Sekilas keju jenis ini sangat mirip dengan cream cheese karena juga disajikan dengan cara dioleskan. Namun kedua jenis keju olahan ini sangat berbeda.
Cheese spread sangat berbeda dengan cream cheese karena bisa dikonsumsi atau dijadikan olesan sandwich dan roti bakar. Kandungan lemak dari keju ini juga lebih rendah sehingga lebih menyehatkan. Cheese Spread juga bisa menjadi bahan adonan kue kering dan cake.
9. Keju Camembert
Keju Camembert juga berasal dari Prancis. Proses pembuatan keju ini hanya bisa dilakukan di daerah Mormandy. Keju ini memiliki kesamaan dengan keju yang lainnya mulai dari proses pembuatan hingga soal rasa. Meskipun demikian, rasa dari keju Camembert adalah asin bermentega. Rasanya agak lebih kuat dibandingkan dengan keju Brie.
Kulit luar dari keju Camembert dilapisi oleh jamur putih dan kadang ada bintik merah pada permukaannya. Keju Cammebert memiliki tekstur yang lembut dan agak luna karena bisa meleleh dengan mudah jika bersentuhan dengan panas. Oleh karena itu, keju ini juga sering disajikan sebagai bahan olesan.