Fase-Fase dalam Patah Hati

Patah hati merupakan suatu proses yang paling menyakitkan dan yang tidak mungkin disembuhkan dengan obat. Semuanya harus dilalui seiring dengan berjalannya waktu. Ketika patah hati, seseorang biasanya memilih berdiam diri, tidak mau makan, dan tidak memiliki semangat hidup. Bahkan orang yang patah hati hanya berani marah dan menangis. Semua fase ini harus dilalui dengan penuh kerelaan hati dan kesabaran.
Menghadapi patah hati tidak pernah terasa mudah. Kesedihan yang dirasakan bahkan bisa saja baru hilang selama beberapa tahun. Semua ini sangat wajar karena anda sedang berusaha menghadapi salah satu dari lima tahap kesedihan. Setiap orang bisa mengalami tahapan kesedihan dalam bentuk serta jangka waktu yang berbeda. Tetapi tahap kesedihan biasanya akan membawa seseorang dalam proses yang sama yaitu amarah yang meluap sampai akhirnya mencapai tahap penerimaan.
Apa itu Lima Fase Patah Hati?
Berikut ini adalah fase-fase seseorang dalam menghadapi patah hati:
1.Denial
Banyak orang yang berjuang dengan penangkalan selama beberapa saat misalnya tidak ingin percaya bahwa apa yang terjadi pada mereka sebenarnya adalah putus cinta atau berharap keadaan akan kembali ke masa yang lebih baik. Setelah itu, pada fase ini, orang-orang memahami secara logis bahwa hubungan sudah berakhir tetapi mereka tidak ingin meyakininya. Mereka kemungkinan bertahan dengan harapan bahwa segala sesuatu masih akan berhasil. Denial menjadi cara jiwa dalam melindungi seseorang dari kelelahan secara emosional. Denial adalah mekanisme koping yang berguna selama hal itu tidak mengahalangi seseorang melangkah ke tahap selanjutnya yaitu move on.
2.Marah (Angry)
Kemarahan pada mantan pasangan adalah hal yang biasa. Kemarahan bahkan mendorong atau memprovokasi pelaku meskipun tahu bahwa dia akan menyerang karena itu memberikan rasa kendali sesaat. Kemarahan juga bisa muncul pada bagian lain kehidupan. Anda mungkin marah pada Tuhan, kekuatan, atau takdir yang lebih tinggi karena menempatkan anda pada jalur pelaku kekerasan atau karena membiarkan hubungan anda berakhir.
Anda mungkin marah karena hubungan tidak bisa mengembalikan keadaan yang lebih bahagia di masa-masa awal. Anda mungkin marah pada teman dan orang yang anda cintai yang tidak setuju dengan kemarahan anda. Anda mungkin marah dengan keadaan yang menyebabkan perpecahan. Jangan ragu mengeluarkan semua kemarahan terpendam yang anda masukkan selama tahap penolakan selama
3. Bargaining (Menawar)
Bargaining melibatkan mencari cara supaya hubungan tersebut tetap bisa diselamatkan. Strategi ini bisa melibatkan ancaman, meminta kekuatan yang lebih besar, meyakinkan pelaku untuk memeriksa perilaku atau tindakan mereka, atau mengubah cara mereka memperlakukan pasangan untuk memberikan kesempatan pada hubungan agar tetap lanjut.
Meskipun cara ini tidak mungkin membawa perubahan ketika terjadi kekerasan namun tawar menawar adalah ketika seseorang berhenti dan berkata bahwa dia kelelahan dan tidak bisa menangani masalah ini secara emosional. Orang cenderung akan melakukan negosiasi apapun, mengubah diri jika dibutuhkan namun dia merasa tidak bisa melalui ini. Ini adalah usaha untuk mendapatkan control atas kehidupan anda. Gejolak patah hati dapat sangat luar biasa sehingga orang mungkin ingin kembali pada kehidupan sebelumnya.
Pelajaran Hidup dari Patah Hati
No | Pelajaran Hidup dari Patah Hati |
1 | Kebahagiaan kita tergantung pada diri sendiri |
2 | Tidak masalah meminta bantuan |
3 | Waktu akan menyembuhkan semuanya |
4 | Belajar untuk melepaskan |
5 | Harus mencintai diri sendiri lebih dulu sebelum mencintai orang lain |
6 | Ketika hidup terpuruk maka anda harus kembali bangkit |
7 | Anda kadang harus introspeksi |
8 | Belajar menemukan kehidupan dalam setiap situasi |
4. Depresi
Dalam beberapa tahap awal, sangat wajar berusaha melawan emosi negative. Tetapi emosi tersebut akhirnya akan tetap muncul. Anda bisa saja merasa putus asa dan kemudian berkata, “Apa jadinya saya tanpa dia?” atau “Saya tidak tahu harus pergi kemana lagi.”
Depresi adalah tahapan yang sangat sulit karena semua hal negative seakan-akan terkumpul di sini. Tahapan ini juga bisa membantu anda untuk menghadapi kesedihan dengan cara yang sehat. Jika anda mengalami kesulitan, maka anda bisa meminta bantuan kepada psikolog.
5. Penerimaan (Acceptance)
Penerimaan tidak selalu berarti bahwa anda sudah bahagia atau sudah move on sepenuhnya. Dalam tahapan ini, anda menerima bahwa hal buruk sudah terjadi serta memahami makna hidup. Anda bisa jadi merasa berbeda karena sudah melewati perubahan besar dalam hidup. Setelah kehilang kekasih, seseorang mungkin berkata, “Kalau begitu, saya akan mencari kekasih lainnya.” Meskipun tidak mudah, tetapi ini menandakan bahwa anda percaya ada banyak hari yang lebih baik di luar sana.
Patah Hati Menjadi Cara Mengenali Diri Sendiri
Semua orang yang pernah merasakan jatuh cinta pasti pernah merasa patah hati, baik itu pria atau perempuan. Rasa patah hati membuat seseorang merasa sedih dan bisa merasakannya sampai berbulan-bulan bahkan sampai beberapa tahun. Rasa ini biasanya lebih lama dirasakan oleh perempuan. Patah hati dapat menimbulkan rasa trauma. Tetapi putus cinta juga bisa menjadi hal positif yang anda butuhkan dalam kehidupan anda.
Putus cinta dapat mengajarkan banyak hal dalam hidup. Salah satunya yaitu memandang dunia dengan cara yang berbeda. Jika anda benar-benar dekat dengan mantan pasangan, maka rasanya seperti melihat dunia dari sepasang mata yang berbeda. Putus cinta terjadi ketika anda menyadari bahwa anda perlu memprioritaskan diri lebih dulu. Inilah tahap dimana anda mungkin membutuhkan perawatan diri.
Kesejahteraan mental anda adalah yang terpenting untuk dicapai setelah putus cinta. Mulai dengan melihat ke cermin dan mengharga apa yang dilihat di depan anda. Satu hubungan yang gagal tidak akan pernah bisa mendefinisikan siapa anda. Jika anda melakukan intospeksi dengan hati-hati maka anda memahami bahwa anda adalah kuncup bunga yang menunggu mekar keesokan pagi setelah malam yang penuh dengan badai dan berangin.