Mengenal Ideologi Anarkisme: Pengertian, Ciri-Ciri dan Negara yang Pernah Menerapkannya
Mempercayai bentuk dalam pemerintahan dan negara beserta kekuasaan yaitu dengan adanya lembaga yang akan menciptakan penindasan dalam kehidupan di kalangan masyarakat. Tujuannya adalah supaya masyarakat dalam hidup bernegara mempunyai kebebasan baik dalam politik dan ekonomi.
Ideologi anarkisme menentang adanya kekuasan dan organisasi yang tak diinginkan dan sangat berbahaya jika menentang kekuasan tersebut. Lalu, apa yang dimaksud dengan ideologi anarkisme? Apa saja ciri-cirinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Anarkisme
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anarkisme adalah ajaran atau paham yang menentang setiap kekuatan negara. Teori politik ini tidak menyukai keberadaan pemerintah dan undang-undang.
Anarkisme berasal dari kata dasar ‘anarki’. Kata anarki sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu archos atau archein yang artinya pemerintah atau kekuasaan dan imbuhan ‘a’ di depan yang artinya tidak, tanpa atau nihil.
Jadi, anarchos atau anarchein artinya tanpa pemerintah. Sedangkan anarkisme dengan ditambahkan imbuhan -isme yang artinya ajaran, paham, atau ideologi. Singkatnya, anarkisme adalah ideologi tanpa pemerintahan.
Peter Kropotkin
Anarkisme adalah sebuah sistem sosial tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan manusia. (Kropotkin’s Revolutionari Phamphlets-1927)
Alexander Berkman
Anarkisme bukan bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan juga sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali ke kehidupan barbarism atau kondisi yang liar dari manusia.
Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorang pun yang boleh anda, menjadi majikan anda, merampok anda atau memaksa anda.
Berdasarkan penjelasan dari Berkman, bisa dilihat bahwa anarkisme sama sekali tidak berhubungan dengan kekerasan tetapi anarkisme menginginkan kebebasan.
Mikhail Bakunin
Kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan dan sosualisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan. (The Political Philosohy of Bakunin -1953).
Dari pernyataan Bakunin tersebut, Bakunin menyatakan bahwa anarkisme berbeda dengan sosialisme yang masih menganggap keberadaan negara yang bisa mengakibatkan perbudakan serta kebrutalan dalam banyak hal.
Anarkisme menginginkan kebebasan sesuai dengan potensi setiap individu serta mengekspresikan diri sesuai denga napa yang diinginkan tanpa ada negara yang mengatur atau mengekang kebiasaan tersebut.
Ciri-Ciri Ideologi Anarkisme dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ideologi anarkisme sering menggunakan kekuatan untuk melindungi dirinya dari negara. Ini bisa menjadi penyebab disintegrasi nasional dengan bangsa karena kekerasan bukan hal yang baik. Ada berbagai ciri dalam ideologi anarkis yang bisa temukan dengan suatu kehidupan sehari-hari.
1. Menentang Organisasi Beserta Sistem Hierarkis
Masyarakat dengan ideologi anarkis sangat menentang keberadaan hierarkis. Keberadaan hierarkis hanya bisa menunjukkan ada kasta yang sangat ditolak oleh orang-orang dengan pandangan anarkis. Oleh karena itu, masyarakat ini akan menentang dalam organisasi yang secara inheren dan bersifat hierarkis.
Organisasi digantikan oleh peran komunitas itu sendiri untuk menyelesaikan semua permasalahan yang ada di tengah-tengahnya. Atas dasar ini, kita bisa menyimpulkan bahwa fase pembuatan kebijakan public tidak dilaksanakan.
2. Pendidikan Adalah Fungsi Alamiah
Pendidikan menurut KBBI adalah sebuah proses mengubah sikap dan perilaku sekelompok atau seseorang agar menjadikan manusia dewasa untuk belajar melalui upaya pendidikan dan proses, pelatihan, tindakan serta metode. Dalam adanya masyarakat dengan ideologi yang anarkis, dalam sebuah pendidikan bisa dipandang dengan fungsi alami artinya dalam sebuah pendidikan bisa berlangsungnya secara alami dan tidak harus dipacu oleh hal-hal lain.
3. Berpegangan pada Pendapat bahwa Negara Berbahaya
Suatu masyarakat dan ideologi dalam anarkis menganggap bahwa negara adalah salah satu dari ancaman terhadap kehidupan mereka. Dikarenakan dalam negara memiliki banyak hubungan dengan semua hierarki atau level mereka. Keberadaan hierarkis menunjukkan bahwa keengganan yang sebagian besar dihindari dengan masyarakat dan ideologi anarkis. Di sisi lain, negara bisa dianggap sangat berbahaya karena bisa memperlambat pengembangan diri dalam masyarakat ini.
4. Sering Menggunakan Kekerasan
Penganut ideologi ini seringkali bisa menggunakan kekuatan untuk mencapai sebuah tujuan khususnya yang berhubungan dengan pemerintah. Pemerintah yang akan dihadapkan pada kekerasan rakyat pada ideologi anarkisme adalah pemerintahan dengan banyak birokrasi. Ketika dalam pemerintah sebuah negara dalam birokratis tingkat tinggi maka pemerintah diserang dengan masyarakat dan menjadi penyebab konflik sosial di masyarakat.
5. Mengutamakan Pengembangan Masyarakat Pendidikan
Ideologi anarkisme berfokus pada pengembangan masyarakat pendidikan. Secara alami, perkembangan alami dalam adanya komunitas akan dicapai dengan mengembangkan suatu instruksi atau pelatihan dengan cepat sesuai tujuan komunitas yang akan dikembangkan.
6. Kepribadian Seseorang Dinilai Lebih Tinggi
Kepribadian memiliki sebuah nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan tuntutan masyarakat tertentu yang ada. Oleh karena itu, setiap individu bisa mengekspresikan dirinya secara bebas jika dia menganut ideologi anarkisme. Kebebasan ini datang dari pribadi individu dengan ideologi anarkisme.
7. Tidak Memiliki Aturan Birokasi
Dalam sebuah ideologi anarkisme, adanya aturan birokrasi tidak dibutuhkan. Menurut KBBI, birokasi artinya sebuah sistem dalam pemerintah dioperasikan dengan pegawai pemerintah karena mematuhi hierarki dan tingkat kantor.
Masyarakat dalam sebuah ideologi anarkis benar-benar tidak menyukai adanya tingkat jabatan atau keberadaan hierarkis. Birokasi memang hasil dari hierarki sehingga tidak akan ada di tengah-tengah masyarakat ideologi anarkis. Ini bisa mempersulit pencapaian tujuan dalam pembangunan nasional.
Dalam ideologi ini, otoritas hanya akan menciptakan penindasan dalam kehidupan di kalangan masyarakat.
Jenis-Jenis Ideologi Anarkisme
No |
Jenis Ideologi Anarksime |
Penjelasan |
1 | Anarksime kolektif | Menghapus segala hal yang berhubungan dengan negara serta hak milik pribadi terhadap saran produksi. Mereka akan menolak hak milik secara kolektif terhadap kelompok tertentu. |
2 | Anarkisme Komunis | Paham anarkis yang membuat masing-masing individu menjadi lebih bebas dalam mendapatkan hak dan kewajiban warga negara dalam produksi sesuai kebutuhan sehari-hari |
3 | Anarkisme Sindikalisme | Mereka yang punya solidaritas pekerja, memiliki aksi langsung dalam melakukan produksi serta manajemen yang mandiri terhadap buruh pekerja ataupun individu |
4 | Anarkisme Individualisme | Paham ini lebih mengacu pada kebebasan individu. Namun paham ini sudah dicampurtangan oleh sistem demokrasi demokrasi liberal |
Negara yang Menganut Ideologi Anarkisme
Sebagai paham yang anti pemerintahan, tentu tidak ada negara yang secara langsung menggunakan ideologi anarkisme dalam menjalankan pemerintahannya. Tetapi ada beberapa negara yang pernah terjatuh dalam situasi dimana masyarakatnya menerapkan paham anarkisme ini di tengah konflik yang terjadi. Berikut ini beberapa negara yang masyarakatnya pernah menerapkan ideologi anarkisme antara lain:
1. Afghanistan
Afghanistan adalah negara yang ada di Kawasan Asia Selatan. Negara yang ibukotanya terletak di Kabul ini seringkali mengalami konflik baik yang terjadi antara separatis dengan pemerintahan setempat ataupun konflik yang melibatkan negara-negara lain. Konflik yang terus terjadi dan berlarut-larut itu pernah menempatkan Afghanistan dalam situasi anarkisme karena kehilangan kepercayaan masyarakat pada pemerintahannya sendiri.
2. Rusia
Rusia adalah negara besar pecahan dari Uni Soviet. Uni Soviet seperti yang kita ketahui pernah menjadi negara adidaya dunia pada era perang dingin. Rusia pernah mengalami masa-masa dimana penjahat atau gangster jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah polisi. Akibatnya banyak terjadi tindak kriminalitas dan penentangan terhadap keberadaan aparatur pemerintahan dan hukum.
3. Somalia
Kegagalan pemerintahan Somalia dalam memimpin serta menyelenggarakan pemerintahan yang baik menimbulkan ketidakpercayaan dalam masyarakat. Ditambah lagi dengan korupsi yang membuat rakyat semakin tidak senang dan merasa anti dengan pemerintahnya sendiri. Ideologi anarkisme yang kemudian berkembang di tengah masyarakat Somalia pada ujungnya memundurkan Gerakan Republik Merdeka Somaliland yang artinya rakyat yang meredeka akan kebebasan yang didapatkan.
4. Irak
Irak adalah negara yang kaya minyak yang ada di Kawasan teluk timur tengah. Pada tahun 2003, Irak pernah diserang oleh Amerika Serikat dengan dalih untuk menghentikan program senjata nuklir milik Irak. Dalam pertempuran tersebut, presiden Irak Saddam Hussein ditangkap sampai akhirnya dihukum mati. Sejak saat itu, keadaan Irak menjadi anarkis. Masyarakat tidak lagi hormat serta kepercayaan kepada pemerintah bentukan Amerika sepeninggal Saddam Hussein.